dika

bangsat banget jadi orang, anjing cuma bisa manfaatin gue aja. cuma mau manfaatin buat cari kerjaan trus nemenin kalau kesepian, setelah semua didapetin gue ditinggalin dengan alasan tobat. tai kucing. nyatanya aktif di grindr. MUNAFIK kelas kakap. FUCK YOU DIKA FR

Hari ini benar benar melelahkan. Pagi dimulai dengan ujian dadakan yang memeras otak, pak dosen jarang masuk sekalinya ujian langsung kasih soal soal yang belum pernah dipelajari ditambah analisa analisa yang sulit. Belum cukup sampai disitu setelah makan siang kami langsung ujian tenagh semester mata kuliah berbeda, kali ini sangat sulit, hampir hampir otak ini serasa meledak ledak didalam. Akhirnya selesai juga tepat jam 3, tapi WHAAAT....!!! Dosen kemarin memberikan ujian lagi dan dikerjakan di rumah, dikumpulkan hari senin. Dasar dosen gila...masuk saja jarang malah mengadakan ujian. Akhirnya dengan berat hati kami melanjutkan memeras otak karena beniat mengumpulkan hasilnya hari ini. 2 jam baru berhasil mengerjakan 2 dari 4 soal yang rasanya sudah bagai lingkaran lingkaran tes buta warna, sangat memusingkan. Akhirnya aku menyerah, cukup 2 soal saja. Mudah mudahan dosennya cukup mengerti keadaan kami yang sudah kelelahan.

Hari ini aku sengaja tidak mengendari motor ke kampus, berharap setelah kuliah bisa langsung jalan dengan teman. Menang akhirnya kita janjian untuk bertemu di dekat kampus, tapi sekarang sudah lewat 1 jam sejak janji awal dan aku sudah menghabiskan segelas mc flury serta 2 batang dunhill menthol. Rasanya fisik sudah tidak kuat menahan bobot badan yang lelah, ingin cepat cepat pulang untuk beristirahat.

Menunggu memang bukan pekerjaan yang menyenangkan, namun setidaknya dengan menunggu kita dapat mengamati hal hal yang sebelumnya luput dari perhatian kita. Di sebelahku duduk 3 orang pegawai mcDonald yang mengobrol dengan akrab.kira kira mereka sedang membicarakan apa ya?. Semula mereka berdua saja sehinggan aku mengira mereka pasangan gay namun bukan.

Apakah salah kalau bilang aku bilang dia berubah? Apakah salah juga kalau aku menuntut lebih dalam hubungan ini. Aku rasa aku sudah lakukan apa yang mesti aku lakukan sebagai pasangan. Wajar kalau aku menginginkan hal yang serupa. Lantas adil kalau dia bilang bahwa aku tidak ikhlas mencintai dia karena meminta imbalan. dan akhirnya harus aku lagi yang mengalah, harus aku lagi yang jadi kambing hitam dalam pertengkaran itu. Adilkan untuk aku?. Apakah dia tau betapa tersiksanya menjadi aku, betapa perasaan ini diaduk2 saat aku terus teringat dia, betapa aku sakit kepala saat dia tidak ada, saat dia tidak membalas pesan. Aku merasa bahwa ini bukan suatu kewajaran lagi ini adalah hal gila yang aku perbuat demi orang lain. Aku marah, iya aku marah karena sayang. Aku menangis, iya aku menangis karena cinta. Aku tidak menyalahkan siapun, bukan dia, buka aku, bukan juga orang lain. Aku berharap dia membaca tulisan ini agar tau betapa aku tersiksa dengan perubahannya. Aku ingin dia yang dlu kembali. Yang setiap saat menghubungi hanya untuk mendengar suaraku, setiap saat mengirimkan pesan, aku rindu dia yang dulu.

Apakah bisa kita menilai perasaan cinta seseorang berdasarkan perhatian?. Hal yang menarik sedang terjadi pada aku saat ini. Ada seseorang yang memberi perhatian lebih kadang berupa rayuan - rayuan, kadang perhatian dan malah berupa materi. Apakah itu bisa dikatakan cinta? Menurut pendapat aku sendiri itu bisa dikatakan cinta karena apabila kita mencintai seseorang pasti kita akan lebih perhatian kepada orang tersebut. Jika dia sakit kita pasti akan menanyakan kondisi dia setiap saat dan bahkan memberikan dukungan moril. Bagaimana jika perhatian itu tidak diberikan? Apakah bisa dinilai tidak cinta?.

Ada orang lain dalam kehidupanku yang kutau sangat mencintai aku walau kita sebenarnya tidak pernah bertemu, ada beberapa yang sayang kepadaku walau sebatas teman. Mereka semua terlihat aktif saat aku butuh perhatian, mungkin saat aku sakit atau sedang ada masalah, mereka dengan senang hati mencurahkan perhatian. Namun bagaimana jika status dia sebagai pacar yang tidak memberikan perhatian? Kadang aku berpikir dia tidak cinta.

Aku mencintai dia

Manusia tidak sempurna dan karena itu wajar bila membuat suatu kesalahan. aku tau kalau dia salah telah menduakan hati yang selama ini aku jaga hanya untuk dia. Namun sekali lagi aku juga manusia dan akupun pernah berbuat salah, lantas apakah aku bisa dikatakan benar jika menolak dia untuk kembali (LAGI)?. Dan aku nemerimanya lagi karena aku sangat mencintai dia.

Namun luka itu masih ada, dan dia sudah berusaha untuk membuktikan bahwa dia memang mencintai aku. Aku percaya itu dan aku juga tau dia sudah berubah. Luka ini belum benar-benar sembuh, aku tidak tau apa yang mesti dia lakukan agar menyembuhkan lukaku. Aku mencintai dia.

Dia akhirnya kembali

Dilain sisi memang ada benarnya pepatah yang mengatakan "usah tangisi perpisahan tetapi tangisilah pertemuan itu". Kita tidak harus selamanya menangisi perpisahan yang terjadi karena selain Tuhan dan waktu tidak ada yang abadi di dunia ini. Sudah satu bulan ini aku dekat dengan seorang teman dari daerah lain dan kita dengan begitu cepatnya akrab. Dimulai dengan obrolan ringan di dunia maya hingga berkirim kabar melalui pesan singkat serta berkomunikasi melalui telepon hingga akhirnya kita berdua bertemu. Awalnya serba biasa saja karena aku pergi ke kota dia bukan semata-mata untuk bertemu dengan dia,ketika bertemu di stasiun kita berdua terlihat canggung dan akhirnya semuanya mulai berjalan seperti air. aku merasa cocok dan setelah pertemuan pertama hingga saat ini kita sudah bertemu 3 kali. Memang awalnya biasa saja namun akhirnya semua mulai terlihat berantakan mungkin disebabkan ketidak adaan landasan hubungan atau pribadi aku atau dia yang masih muda dan dipengaruhi ego sehingga akhirnya hubungan kita berakhir melalui sms yang aku kirim. Mungkin aku egois ketika itu dan ketika akhirnya aku sadar bahwa aku salah, semua sudah terjadi dan aku hanya bisa menangis melihat dia menjauh pergi. Setiap malam air mata ini terus aku cucurkan menyesali kenapa mesti berpisah tapi apa yang aku dapatkan? tidak ada sama sekali. Dia hanya ingin kita berteman. Malam-malam berikutnya aku menangis tetapi bukan menyesali perpisah itu tetapi menyesali mengapa ada pertemuan yang tidak disengaja di dunia maya ketika itu, mengapa aku mau bertemu dengan dia dan mengapa mengapa lainnya yang terus bermunculan.AKU MASIH MENCINTAI DIA SEPERTI DULU. "Sebuah penyesalan, walaupun itu penyesalan yang kecil akan tetap berakibat menusuk ke perasaan"

DAN ketika akhirnya dia kembali semua perasaan aku susun kembali. retak-retak itu aku coba tutupi dengan rasa cinta yang bersemi. Dia menerima aku dan aku akan selalu menjadi miliknya.

I found my love

Aku bertemu dengannya di dunia maya, aku berkirim kabar dengannya, aku berkomunikasi dengannya dan akhirnya aku mulai tertarik dan bersimpati dengan perhatiannya yang tulus. Aku terbiasa cuek dengan perhatian orang lain tetapi tidak dengan dia, aku berusaha cuek namun dia dengan keteguhannya terus membuat aku terpikat. Aku tertarik dengannya dan ingin menemuinya tapi apakah aku harus kesana? jauh sekali membayangkan perjalanan 6 jam naik kereta api dan ketika akhirnya tidak cocok bagaimana?. Apakah akan selesai begitu saja. YA aku putuskan untuk pergi kesana bukan untuk menemui dia tetapi untuk menghabiskan masa liburan.